Pages



Senin, 15 September 2014

Talking Donny Dhirgantara

Bonne Lecture


 
Haii Guyss.. Pada suka nggak nonton film 5Cm? itu tuuhh yang ceritanya tentang 5 kawan yang mendaki sang Mahameru di 17 Agustus itu. Sekarang kita akan mengulas tentang penulis buku 5Cm. Selamat membaca guys..



DONNY DHIRGANTORO, lahir di Jakarta 27 Oktober 1978, menyelesaikan masa putih abu abunya di SMA 6 Jakarta. Meneruskan kuliah di STIE PERBANAS Jakarta ( sekarang ABFI Institute, Perbanas ) angkatan 1997. Semasa kuliah aktif di klub fotografi kampus dan Senat Mahasiswa. Pengalaman yang tidak pernah bisa ia lupakan di Senat Mahasiswa adalah sewaktu ia dan teman teman aktivis lainnya menghidupkan kembali pelatihan aktivis mahasiswa Perbanas (Latihan Kepemimpinan Mahasiswa- LKM ), yang telah beberapa tahun vakum. Di LKM ini ia dan teman meneruskan tradisi pemberian beasiswa bagi aktivis mahasiswa berprestasi, yang dulu ia sendiri sangat menyesal pernah tidak mendapatkannya. Pemberian beasiswa itu masih terus berlanjut sampai sekarang.

Salah satu kebanggaan lain yang tak terlupakan sewaktu menjadi mahasiswa adalah pada tahun 1998 ikut “berjuang” bersama teman teman mahasiswa Indonesia menjadi titik kecil berwarna warni yang berteriak lantang, bergerak sesak memenuhi gedung DPR/MPR.
Selama masa kuliah selain aktif di kampus, dan menjadi Ketua Karang Taruna RW 06 di lingkungannya, ia bekerja freelance menjadi Instruktur Outbound Management Training di PT BINA INTI MUDA UTAMA, sebuah perusahaan konsultan sumber daya manusia di Jakarta.
Donny menyelesaikan kuliahnya pada tahun 2001, dengan skripsi tentang strategi periklanan dan komunikasi pemasaran. Setelah skripsinya selesai ia langsung merayakannya dengan pergi mendaki Mahameru dengan teman temannya untuk merayakan upacara bendera 17 agustus di puncaknya. Sebuah perjalanan yang kelak akan merubah hidupnya.

Saat bekerja sebagai Trainer/ Instructor SDM ia mendapatkan banyak sekali pelajaran tentang sumber daya manusia dan pengaplikasiannya di lapangan. Saat pelatihan, ia bertemu dengan masalah masalah yang dihadapi struktur struktur manajerial, benturan benturan antara nilai nilai perusahaan dan nilai nilai individu. Ia sadar pekerjaan ini sangat bermanfaat baginya, walaupun penghasilan yang didapatkan sebagai freelancer tidak tetap.

Pada tahun 2003 karena tuntutan ekonomi dan keluarga ia memutuskan untuk bekerja dan berpenghasilan “tetap”. Donny pun bekerja di Custodial Services Division Bank Niaga, menjadi bagian dari struktur manajerial. Pada titik ini ia sadar bahwa menjadi karyawan tidak semudah yang ia kira. Apa yang diucapkannya saat menjadi instruktur tentang aplikasi SDM tidak mudah untuk diaplikasikan di pekerjaan dengan banyak sekali faktor faktor yang bergerak dinamis di dalamnya. Pada titik ini ia sadar, memang “mengucapkan memang lebih mudah daripada melakukan”. Walaupun ia sendiri menyadari pekerjaan ini tidak cocok baginya ia memutuskan untuk bertahan, karena banyak hal hal yang bermanfaat yang bisa ia pelajari sebagai seorang karyawan sekaligus membayar omongan omongan sok tahunya dulu.

Pada pertengahan 2004 ia memutuskan untuk resign dan kembali menjadi Instruktur Outbound di PT Prima Kompetensi, sebuah perusahaan konsultan SDM di Jakarta. Kembali menjadi freelancer dengan penghasilan tidak tetap, tetapi dengan ilmu yang berlimpah ruah, dan pernah menjadi pegwai.

Karena sangat menyukai buku, suatu hari ia bertekad untuk “mengarang” sebuah buku, sebuah novel. Maka hanya dengan bermodal semangat ia mulai menulis dan menulis. Saat itu pekerjaan menjadi instruktur pun sedang tidak terlalu banyak, maka ia pun menulis setiap hari dan akhirnya selama hampir kurang lebih tiga bulan tulisan itu selesai. Ia memberi judul pada novelnya “5 cm” sebuah ilham yang ia dapatkan sehabis bangun tidur di pagi hari. “Ilham” yang pastinya terkontaminasi dengan buku buku motivasi novel novel pencerahan yang harus ia lalap untuk keperluan mengajar, serta sebuah perjalanan yang tak terlupakan 17 Agustus di puncak Mahameru.

Setelah mencari cari penerbit kesana kemari, pada awal tahun 2005 , ia mengajukan novel itu ke PT Gramedia Widiasarana Indonesia (GRASINDO). “memaksa” mengajukan tulisannya dalam bentuk 3.5 floppy ( dua buah) karena saat itu ia tidak mempunyai uang untuk membuat Hard Copynya sebanyak 400 halaman.

Setelah hampir kurang lebih 4 – 5 bulan GRASINDO menyatakan setuju untuk menerbitkan novel “aneh” berwarna hitam yang berjudul “5 cm” ini . Pada tanggal 21 Mei 2005, 5 cm mulai beredar di pasaran, dan terus dicetak ulang sampai tulisan ini dibuat - hampir 100 ribu kopi novel ini telah terjual.

Allhamdulillah ia pun merasakan anugerah yang tak terkira dari 5 cm. Novel yang “aneh dan innocent” ini ternyata dapat diterima oleh masyarakat. Ia bisa berpergian hampir ke seluruh kampus kampus dan sekolah sekolah di Jawa dan Sumatera, dipanggil untuk bedah buku,talkshow dan workshop menulis. Ternyata di hampir 30 kampus,sekolah,toko buku, klab buku, book fair, yang ia kunjungi, ia merasakan anugerah yang luar biasa dari para pembaca, bahwa 5 cm dapat diterima dan banyak yang bilang bahwa 5 cm telah merubah diri mereka menjadi orang yang lebih baik. Setiap ia mendengar kalimat itu, ia tersadar sendiri, mengerti arti kebahagiaan yang sebenarnya.
Pada awal 2008 Donny memutuskan melepaskan semua pekerjaannya dan menjalani hidup sebagai penulis. Sebuah keputusan yang telah ia pikirkan masak masak. Sebuah perjuangan baru terbentang di depannya. Sebuah keputusan yang nekat, karena ia sendiri sadar masih terhitung baru-masih berjalan bertelanjang kaki di dunia tulis menulis.

Pada akhir 2008, setelah 3 tahun kembali bergerilya mengajukan 5 cm ke berbagai Production House (PH), Donny menandatangani kontrak dengan SORAYA INTERCINE FILMS, yang berencana akan mengangkat 5 cm ke layar lebar. Di PH yang telah puluhan tahun berkecimpung di dunia perfilman Indonesia ini kembali ia belajar banyak tentang arti sebuah idealisme dan industri, dua titik yang susah sekali untuk dipertemukan. Dua titik yang apabila dipertemukan dan teruji akan menghasilkan sebuah masterpiece. Di filmnya nanti , 5 cm akan berdarah darah mencoba menuju kesana.

Saat ini Donny sedang mencoba menyelesaikan skenario 5 cm, yang dengan sok tahunya ia sedang mencoba membuatnya sendiri. Di sela sela kebingungan dan kekesalannya atas ke-“gaptek”-kannya membuat blog. Donny dengan hati berbunga bunga sedang menyelesaikan novel keduanya. Sekarang Donny tinggal bersama seorang Dewi dan Dei (2.5 tahun) di Cinere, sebuah hunian sejuk di Selatan Jakarta.

Ini nihh temen sedikit kutipan dari buku dan film 5Cm


Oke guysss sampe disini dulu tentang sedikit coretan hari ini. Semoga dapat menambah inspirasi, motivasi, dan Informasi. See you on the next Post.

0 komentar:

Posting Komentar